Berapa banyak tulisan yang bisa Anda baca dalam setiap kesempatan membuka website? Jika dalam satu jam biasanya Anda membaca hanya satu dua tulisan sebanyak 1.000 karakter misalnya, maka hanya sedikit hal yang bisa Anda peroleh dari sana. Lantas bagaimana caranya agar dalam satu jam tersebut Anda bisa mendapatkan tiga atau bahkan empat kali lebih banyak daripada yang biasa Anda dapat?
James I. Brown (Anda Bisa Membaca Lebih Cepat, dalam “Sukses dan Prestasi”, Volume III, Mutiara Utama, Jakarta, 1992) mengajukan pertanyaan, bagaimana kecepatan Anda sebagai pembaca? Apakah Anda membaca 200 kata per menit, yang terlalu lambat, atau 260 kata, yang merupakan nilai rata-rata, atau 400 kata, yang dinilai baik sekali? Untuk mengetahuinya, cobalah pada suatu ketika Anda membaca tepat selama satu menit dan hitunglah jumlah baris yang Anda baca, lalu kalikan dengan jumlah rata-rata kata per baris.
Membaca cepat itu penting sekali. Eksekutif puncak rata-rata punya waktu membaca empat jam sehai. Apa pun persoalannya, seseorang telah menulis sesuatu yang memberikan nwawasan dan bantuan yang berharga.
Lipatkan kecepatan
Tetapi apakah Anda bisa menyediakan waktu untuk berlari sejajar dengan kepesatan pengetahuan ini? Bagaimana Anda menjadikan membaca sebagai alat untuk mencapai sukses pribadi, bisnis dan profesional? Itulah yang kemudian diperlihatkan James I Brown berikutnya:
Kita andaikan sekarang Anda membaca dengan kecepatan 250.k.p.m., dan Anda rata-rata-rata membaca satu jam sehari. Lipat duakan kecepatan Anda, dan boleh dikatakan Anda memperoleh tujuh jam ekstra seminggu. Sekarang Anda bisa melakukan 14 jam membaca hanya dalam waktu tujuh jam. Lipat tigakan atau lipat empatkan kecepatan Anda, dan Anda mendapat sampai 21 jam seminggu.
Bagaimana ini bisa dilakukan? Dengan menyingkirkan semua rem. Anda tidak akan bisa membayangkan menyetir mobil dengan rem tangan ditarik dan rem kaki diinjak. Namun sebagai pembaca mungkin ada beberapa rem yang memperlambat Anda.
Salah satu rem membaca yang sangat lazim adalah mundur – yaitu melihat kembali ke belakang sesekali pada sesuatu yang sudah dibaca. Ini sama saja melangkah ke belakang setiap habnis berjalan maju beberapa meter – ini sama sekali bukan cara maju ke depan dengan cepat. Mundur ke belakang mungmkin hanya merupakan kebiasaan belaka, kurangnya keyakinan, kekurangan kosa kata, atau karena terlewat satu kata atau satu kalimat. Lihat apa akibatnya terhadap kalimat yang rumit seperti ini, yang rupanya lebih kusut daripada bias any sementara mata berkali-kali muncur ke belakang. Jelas sekali hal itu mengacaukan kecepatan membaca, serta pengertian dan efisiensinya.
Foto gerakan mata kira-kira 12.000 orang membaca menunjukkan bahwa para mahasiswa perguruan tinggi mundur ke belakang rata-rata 15 kali dalam membaca hanya 100 kata. Murid kelas sembilan rata-rata-rata mundur 20 kali. Singkatnya, kebiasaan mundur ke belakang ketika membaca menghabiskan seperenam atau lebih dari waktu membaca yang sangat berharga, menjadikan kebiasaan tersebut suatu factor penghambat utama. Lepaskan re mini dan nikmati luncuran seketika dalam kecepatan membaca – barangkal sampai lebih dari 100 k.p.m.
Jangan "disuarakan"
Rem yang kedua adalah “menyuarakan”– mengucapkan kata-kata kepada diri sendiri sambil membaca. Sebagai pembaca pemula, kita semua diajar untuk mengucapkan kata-kata, suku kata, bahkan huruf. Bekas-bekas kebiasaan ini kerap kali tidak hilang. Menyauarakan dengan bibir komat-kamit memperlambat membaca sampai pada sampai pada kecepatan bicara, mungkin di bawah 200 k.p.m. Untuk membuat diagnosis, letakkan jari pada bibir sementara Anda membaca tanpa suara. Apakah Anda merasakan suatu gerakan? Untuk menghilangkan kebiasaan ini, letakkan jari untuk mengingatkan bibir ketika Anda membaca.
Menyuarakan apa yang dibaca pada rongga suara jauh lebih lazim dan tidak begitu kentara. Hentikanlah kebiasaan ini dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk perlahan pada setiap sisi rongga suara (kerongkongan). Kalau Anda membaca tanpa suara masih bisa dirasakan gerakan samar-samar, maka Anda sudah mengetahui masalah Anda.
Rem utama yang ketiga adalah membaca “kata demi kata”. Foto gerakan mata memperlihatkan, bahwa dalam membaca mata bergerak tersentak-sentak sepanjang baris cetakan , membuat rangkaian perhentian singkat untuk memungkinkan pembacaan satu blok cetakan dalam satu waktu. Penelitian menunjukkan bahwa tanpa pelatihan khusus, banayk mahasiswa perguruan tinggi yang menjadi pembaca kata demi kata, hanya mengambil 1,1 kata pada setiap pemusatan perhatian atau pandangan. Jelas sekali satu cara untuk melipatduakan atau melipattigakalikan kecepatan Anda adalah dengan belajar mengambil; dua atau tiga kata sekali pandang.
Itulah dia – tiga penyebab utama yang menghambat efisiensi membaca. Untunglah, hanya dengan satu prinsip kunci, yang diterapkan semestinya, Anda akan tertolong untuk mengatasinya.
Setiap kursus peningkatan kekmampuan membaca yang berhasil (di Amerika pada awal 1990-an biayanya berkisar dari $30 sampai $175), sangat tergantung pada prinsip-kunci membaca lebih cepat daripada kecepatan rata-rata yang enak. Hal itu secara otomatis mengurangi kebiasaan mundur ke belakang. Anda maju ke depan terlalu cepat sehingga tidak ada kesempatan menolah ke belakang lagi. Lebih lanjut, kesempatan Anda juga tidak begitu banyak lagi untuk menyuarakan apa yang dibaca, sehingga kebiasan yang buruk ini juga mulai lenyap. Akhirnya, tambahan kecepatan memaksa Anda untuk memusatkan perhatian pada kelompok kata, bukan pada satu kata tunggal.
Jangan pedulikan dulu pengertian
Letakkan prinsip ini untuk diletakkan pada rencana 20 hari berikut. Untuk memulai, pilihlah buku ringan yang menarik, dan selama 15 menit setiap hari, tidak boleh gagal, bacalah bacalah buku tersebut dengan kecepatan yang enak, tanpa harus meresahkan pengertian. Itu akan dating kemudian, setelah Anda memperoleh tambahan pengalaman dan keterampilan pada kecepatan membaca yang baru. Pada akhir setiap latihan 15 menit, suruhlah orang lain mencatat waktunya tepat dua menit, supaya Anda bisa menghitung kemajuan Anda.
Jika kecepatan di atas kecepatan yang enak ini tidak melelahkan, majulah terus ke kecepatan yang lebih tinggi, dengan mengorbankan lebih banyak pengertian untuk sementara itu. Sepuluh hari latihan seperti ini akan memberikan perubahan kecepatan yang diinginkan. Kadang-kadang, kecepatan Anda mungkin berkurang atau bahkan merosot sama sekali. Kalau kecepatan membaca turun atau merosot lebih dari dua hari, Anda tidak memberikan dorongan yang cukup besar kepada diri sendiri.
Kalau Anda masih belum berhasil mencapai sasaran, perpanjang saja rencana Anda. Jika diikuti dengan tekun, rencana ini bisa memberi Anda waktu ekstra 21 jam seminggu.
Penutup:
Pada bagian lain tulisan James I. Brown tentang Anda Bisa Membaca Lebih Cepat disebutkan pula beberapa petunjuk tambahan untuk mempercepat kemampuan membaca secara efisien. Pada kesempatan lain, akan saya tuliskan untuk Anda.
oleh: Duto Sri Cahyono