Tetapi tulisan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan pemanggilan roh seperti disebutkan di atas, atau hal-hal mistik dan supranatural lainnya. Tulisan ini hanya membahas seputar metoda unik yang ditemukan oleh penulis untuk mendapatkan kembali semangat menulis. Ketika ide-ide tidak muncul satu pun, atau sumber-sumber ide berada di depan mata namun semangat sudah hilang dan gairah menjadi hambar, maka metoda ini ditempuh oleh penulis untuk kembali meraih semangat untuk menulis.
Saya yakin sebagian besar penulis warta di Wikimu pernah mengalami hal semacam itu. Berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu anda tidak menghasilkan satu tulisan pun. Anda mencoba memulai membuka komputer, tapi yang terjadi adalah browsing kesana kemari tanpa berhasil menulis sebuah warta pun.
Nah, untuk mengatasi hal tersebut saya mempunyai tips untuk anda, yakni dengan cara kerasukan roh penulis. Kok, bisa?
Kata “roh” atau “ruh” dalam bahasa Indonesia adalah sepadan dengan kata “spirit” dalam bahasa Inggris. Kata “spirit” itu juga bermakna “semangat”. Jadi yang dimaksud oleh penulis kerasukan roh penulis tersebut adalah kerasukan atau terjangkiti semangat para penulis hebat.
Mereka adalah para penulis kenamaan yang mungkin salah satunya adalah pujaan atau idola anda. Sederet nama penulis pasti sudah anda kenal dan mungkin beberapa bukunya sudah menjadi koleksi anda. Tapi bagaimana caranya supaya kerasukan “roh” mereka?
Anda hanya membutuhkan sedikit daya imajinasi atau daya khayal anda. Sediakan sedikit waktu luang dengan suasana tenang, kemudian anda lakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Ambil posisi duduk dengan tenang.
2. Normalkan masuk dan keluar nafas anda.
3. Bayangkan wajah dan sosok salah satu penulis yang anda puja sedang berdiri di depan anda. Anggaplah bayangan yang anda bikin tersebut adalah “roh” dari penulis tersebut.
4. Tariklah nafas dalam-dalam bersamaan dengan itu tarik juga bayangan dari “roh” penulis imajinasi anda tadi ke dalam kepala dan tubuh anda. Tahan nafas anda beberapa detik di dalam rongga dada dan anggaplah “roh” imajinasi anda tadi menetap di dalam kepala dan tubuh anda.
5. Keluarkan nafas anda dan tinggalkan kegiatan tersebut.
6. Tunggulah sampai nanti tubuh anda digerakkan dengan sendirinya oleh sebuah kekuatan tidak terlihat dari “semangat” penulis yang sekarang sudah mengendalikan anda. Apabila muncul keinginan untuk menulis, sebaiknya langsung diikuti dan jangan ditunda apalagi lawan, karena anda akan menemui kesulitan untuk membangkitkannya di lain kesempatan.
7. Bereksperimenlah dengan beberapa penulis yang berbeda sebagai objek, mungkin anda akan merasakan efek yang berbeda pula.
Sebagai catatan: tidak ada pemanggilan roh sungguhan di dalam kegiatan ini. Anda hanya merasakan semangat dari seorang penulis yang anda harapkan juga akan menulari anda. Kegiatan ini murni bersifat sugestif. Selamat mencoba. Salam.