Dari zaman -500 sampai 1500 setelah Masehi ada lebih kurang 26 ilmuwan hebat yang telah memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seperti filsafat, fisika, astronomi, matematika, biologi/ ilmu alam dan kedokteran. Mereka berasal dari Yunani, Roma, Cina, India, Turkey, Arab, Persia dan Inggris.
Namun negara atau bangsa yang paling banyak menyumbang tokoh ilmuwan adalah Yunani (Greek) dan Islam (Arab, Persia dan Kordoba/Spanyol). Mereka semua adalah para ilmuwan yang hebat yang berjasa dalam membangun pilar ilmu dan peradaban dunia.
Ilmuwan dari Yunani adalah seperti Pythagoras, Hippocrates, Aristocrates, Euclid, Archimedes, Eratosthenes, Hipparchus, Ptolemy, Galen, dan Diophant. Sementara tokoh hebat dari Islam (Arab, Persia dan Spanyol) adalah seperti Al-Kindi, Al-Karismi, Al-Rasi, Al-Battani, Ibnu Sina, Al-Hassan, Abu Kasim, Al-Biruni, dan Al-Khayyami. Berikut profil mereka secara sekilas.
1. Ilmuwan dari Yunani
Pythagoras terkenal sebagai tokoh filsafat dan matematik. Ia menemukan teori matematik yang dikenal dengan “Teorema Pytagoras” yang menyatakan bahwa “kuadrat sisi miring pada segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kedua sisi lainnya”. Ia mengatakan bahwa susunan dunia ini dapat dipahami dengan bantuan matematika, fisika, akoustik dan astronomi.
Hippocrates dikenal sebagai “Bapak Kedokteran”. Ia mengatakan bahwa penyakit merupakan kasus dalam alam. Kemudian Aristocrates, ia adalah ahli astronomi pertama dan menyatakan bahwa bumi melakukan rotasi dan bumi bukanlah pusat jagat raya. Ia menulis buku tentang “jarak, ukuran bulan dan matahari”.
Euclid menulis buku klasik tentang “unsur”, yaitu kumpulan dari teorema geometri yang menjadi buku standar dan dipakai selama 2000 tahun atau 20 abad- luar biasa….!. Ia menemukan bilangan prima, yaitu bilangan yang tidak bisa dibagi kecuali dengan bilangan itu sendiri dan angka satu.
Archimedes adalah penemu matematik Yunani paling banyak menemukan teori atau ilmu. Ia menemukan kalkulus, hukum lever and pulleys- tuas dan katrol. Ia menemukan mesin perang, water screw, dan prinsip hukum Archimedes. Ia menemukan katapel dan cermin untuk memfokuskan sinar matahari.
Eratosthenes adalah sarjana sejarah alam, matematik dan geografi. Ia menghitung lingkaran bumi dengan tepat berdasarkan perbedaan sudut sinar matahari yang jatuh pada dua kota yang jaraknya 500 mil. Ia mengasumsikan bahwa jarak matahari menjadi begitu besar sehingga sinar praktis sejajar ketika mereka mencapai bumi.
Hipparchus adalah sarjana astronomi yang pertama kali melukis tentang katalog bintang. Ia juga menemukan trigonometri. Dia menemukan bahwa sementara bujur langit sedikit meningkat maka garis lintang tidak berubah.
Ptolemeus, ia melakukan observasi astronomi di Alexandria, Mesir. Dia mendirikan sistem astronomi matematika yang dipakai sampai abad ke-16. Ptolemeus menulis tentang geometri, sebuah risalah (lima-buku) tentang fenomena optik, sebuah risalah (tiga-buku) tentang musik, dan delapan buku teks geografis dan peta. Di dalamnya ia salah tafsir tentang ukuran laut, kesalahan ini yang kemudian mendorong Columbus melakukan pelayaran yang terkenal itu.
Galen, ia adalah seorang ahli anatomi dan fisiologi dan ahli medis yang paling berpengaruh sepanjang masa. Posisinya sebagai otoritas utama dalam teori medis dikenal selama seribu empat ratus tahun. Ia menemukan bahwa arteri berisi darah. Galen menulis lebih dari 400 buku dan pengaruhnya terhadap teori medis cukup dominan selama Abad Pertengahan.
Diophant, ia mengembangkan rumus-rumus matematika untuk perhitungan persamaan dan ia menulis buku pelajaran tentang aritmatika. Dari 13 buku karya utamanya “Arithemtica” hanya enam bertahan lama. Buku “Arithemtica” sebagian besar berbicara tentang aljabar. Diophantus adalah orang pertama yang memperkenalkan simbolisme dalam aljabar Yunani.
2. Ilmuwan dari dunia Islam
Al-Kindi berasal dari Iraq. Ia adalah seorang ahli filsafat sekaligus juga ahli matematika, astronomi, optik, kedokteran, musik dan psikologi. Selain itu ia bekerja sebagai ahli kimia, ahli kacamata, dan teori musik. Al-Kindi berpendapat bahwa logam dasar tidak dapat dikonversi menjadi logam mulia. Dia juga meneliti pada aspek ilmiah dari musik. Dia menyatakan bahwa saat suara dihasilkan maka gelombang di udara juga terbentuk. Dia membuat sumbangan penting bagi sistem angka Arab dan memberikan dasar bagi aritmatika modern.
Al-Karismi, juga sering disebut Al-Khwarizmi. Ia berasal dari Baghdad selama masa keemasan pertama dalam ilmu pengetahuan Islam. Al-Karismi mengembangkan sistem desimal dengan menggunakan gagasan India nol, dan ia menemukan istilah aljabar. Istilah algoritma '' berasal dari judul bukunya tentang angka Hindu-Arab. Karya-karyanya berperan penting dalam memperkenalkan mata pelajaran aljabar dan angka-angka Hindu ke dalam matematika Eropa.
Al-Rasi lahir di Teheran. Dia adalah ahli tak terbantahkan tentang obat hingga abad ketujuh belas. karya aslinya tentang cacar, campak dan penyakit menular masih dikutip oleh buku modern. Al-Rasi adalah orang pertama yang memperkenalkan penggunaan alkohol (Al-Kuhl) untuk tujuan medis. Dia juga seorang dokter bedah dan ahli pertama yang menggunakan opium untuk anestesi. Sebagai direktur rumah sakit dia menulis dalam bahasa Arab paling lengkap tentang ensiklopedi obat. Al-Rasi juga dikenal sebagai seorang filsuf dan ia mengembangkan teori atom dari filosof Yunani Democritus.
Al-Battani lahir di daerah Turki dan tinggal di Suriah, di mana ia melakukan pengamatan astronomi. Sebagai seorang ahli matematik. Dia juga menemukan perhitungan atas fungsi sinus..
Ibn Sina yang paling terkenal dari filsuf-ilmuwan Islam. Ibnu lahir di Bukhara sebuah kota terkemuka di Persia. Masa mudanya dihabiskan untuk belajar dan observasi sampai akhirnya ia memahami banyak ilmu pengetahuan dan seni. Ibnu Sina mengumpulkan lebih dari 100 buku tentang pengetahuan ilmiah, dan ia disebut sebagai "Prince of Science". Dia menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di Hamadan, di mana ia menyusun “Canon of Medicine", yang merupakan salah satu buku paling terkenal dalam sejarah obat-obatan.
Al-Hassan, dia lahir di Basra, Irak dan meninggal di Kairo. Dia adalah salah seorang fisikawan paling terkemuka dan ia membuat kontribusi penting dalam membuat teori optik sejak zaman Ptolemeus pada abad kedua Masehi. Dia membuat studi tentang optik, fisika dan astronomi, dan ia adalah orang pertama yang mengenali saraf optik di mata manusia.
Abu Kasim adalah seorang dokter di Cordoba, Spanyol, dan ia dianggap sebagai “Bapak Bedah Modern”. Abu Kasim adalah dokter paling terkenal pada masanya dan dia mengobat banyak pasien dari seluruh Eropa. Ia mengenal beberapa terobosan asli dalam bidang operasi, sebagai penemu beberapa instrumen bedah, dan terkenal karena menulis Ensiklopedia Medis. Dia bekerja dalam pembedahan dengan menggunakan makhluk hidup (binatang) untuk penelitiannya, dan menulis sebuah buku teks standar tentang operasi (bedah) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan banyak bahasa Eropa lainnya.
Al-Biruni, ia adalah salah satu ilmuwan yang paling terkenal dan ia juga berkorespondensi dengan Filosof besar, Ibnu Sina. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Ghazni, Afghanistan. Pada tahun 1017 ia pergi ke India. Ia fasih dalam bahasa Turki, Persia, Sansekerta, Ibrani dan Arab. Al-Biruni menjadi penerjemah yang paling penting dari ilmu Islam di India. Dalam karya-karya tentang astronomi dia mendiskusikan tentang teori rotasi bumi pada porosnya. Dia sangat maju dalam bidang fisika yaitu hukum hidrostatik dan geografi. Ia memiliki pandangan visioner dan mengatakan bahwa lembah Indus pernah menjadi cekungan laut.
Al-Khayyami atau Omar Al-Khayyam adalah seorang astronom, matematikawan, dan filsuf dari Persia. Ia bekerja di istana Sultan Seljuk Turki. Berdasarkan pengamatan astronominya Al-Khayyam menciptakan kalender yang paling tepat sampai saat itu. Ia mengembangkan sebuah metode untuk solusi persamaan berdasarkan geometri dan ia memberikan kontribusi besar dalam bidang matematika, terutama di Aljabar. Di Barat, ia terkenal karena karya puitisnya “Rubaiyat” yang diterjemahkan oleh Edward Fitzgerald pada 1859. Meskipun seorang Muslim saleh, di kemudian hari, ia mengembangkan filsafat berpikir bebas.
3. Ilmuwan Hebat Lain
Ilmuwan hebat lain yang berjasa dalam membangun pilar ilmu adalah Pliny sebagai ahli ensiklopedi dari Rumania, Hua To (Ahli fisika berkebangsaan China), Arjabatta (Ahli astronomi India), Brahmagupta (Ahli matematika India), Bhaskara (ahli matematika India), Alexander (Ahli fisika dari Byzantium atau Turkey), dan Roger Bacon (Ahli filsafat Inggris).
Pliny adalah seorang penulis, naturalis, dan filsuf alam ahli kelautan dan komandan tentara Kekaisaran Romawi, juga teman pribadi kaisar Vespasianus. Menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk belajar, menulis atau menyelidiki fenomena alam dan geografis. Ia menulis sebuah karya ensiklopedis “Naturalis Historia”. Ensiklopedi ini disebut sebagai salah satu buku yang paling berpengaruh yang pernah ditulis dalam bahasa Latin.
Hua-to adalah seorang dokter Cina dan ilmuwan yang menciptakan operasi (pembedahan) di bawah pembiusan melalui penggunaan teh hallucinegic yang disebut mafeisan (harfiah “ganja bubuk mendidih”) lebih dari 1600 tahun sebelum prakteknya diadopsi oleh Eropa. Dengan cara ini, Hua-To mampu melakukan operasi pada tengkorak dan usus.
Arjabatta, atau Aryabhata adalah matematikawan paling awal dari India. Dia tokoh yang pertama kali menggunakan aljabar. Dia membuat aturan dalam berhitung dan menulis tentang persamaan tak tentu dengan penerapan fraksi - metode yang digunakan hari ini. Sebagai astronom Arjabatta menemukan rotasi bumi dan menjelaskan alasan tentang matahari dan gerhana bulan.
Brahmagupta adalah astronom India kuno yang paling berhasil. Brahmagupta memperkenalkan aturan untuk perhitungan dengan nol, menulis persamaan tentang kuadrat, dan ia menulis sebuah tabel untuk perhitungan sinus. Dia juga menemukan teori tentang gerhana bulan, konjungsi planet, dan penentuan posisi planet-planet.
Bhaskara adalah matematikawan terkemuka abad ke-12 dari India. Dia menulis karya pertama tentang sistematis bilangan desimal. Bhaskara mengembangkan aturan tentang persamaan untuk menghitung trigonometri, dan ia menggunakan huruf untuk mewakili jumlah yang tidak diketahui, sama seperti dalam aljabar modern. Sebagai astronom ia mempopulerkan pengetahuan astronomi pada masanya.
Alexander lahir di Tralles (Turki). Dia berlatih dan mengajar di Roma, di mana ia menulis banyak buku tentang medis, sebuah karya besar tentang patologi dan terapi, sebuah risalah yang berfungsi sebagai dasar untuk akademi selama beberapa abad dalam bahasa Latin, Yunani, dan Arab.
Roger Bacon, seorang Fransiskan Oxford (keturunan Inggris dan Perancis), dianggap sebagai runner-depan dalam ilmu pengetahuan eksperimental modern. Roger Bacon membuat daftar penemuan, ia menjelaskan tentang kacamata, mesin terbang, kapal motor dan proses untuk membuat bubuk pistol.
4. Mengapa Mereka Bisa Jadi Ilmuwan Yang Hebat ?
Tentu saja fasilitas untuk mendapatkan ilmu pengetahuan pada zaman dahulu, yaitu pada zaman sebelu masehi dan beberapa abat sesudah masehi, begitu sulit atau terbatas, seperti dalam mencari buku, sekolah yang memiliki budaya belajar dan guru/ dosen yang hebat. Namun bagaimana rahasia mereka dalam membuat sukses dan menjadi orang hebat ?
Pythagoras dilahirkan di pulau Samos dan bermigrasi (hijrah) ke Selatan Itali untuk mencari pengalaman dan ilmu pengetahuan. Ia mendirikan sebuah sekolah di kota Croton dan tentu saja sekaligus menjadi guru. Menjadi guru atau dosen pada masa itu merupakan profesi yang sangat terhormat dan sangat langka. ajaran mistis-nya menerima migrasi jiwa. Phytagoras menjadi hebat karena hijrah ke daerah yang maju dalam pendidikan dan melakukan proses kreatif pendidikan.
Untuk bisa menjadi hebat, para ilmuwan zaman dahulu melakukan observasi (pengamatan), kemudian melakukan renungan dan mencari solusi atas problem sosial pada masa itu, mereka kemudian menuliskan ide-ide atas renungan mereka. Maka para calon cendekia sekarang (para siswa dan mahasiswa) juga perlu mengikuti kebiasaan intelektual mereka.
Lingkungan dan tempat belajar juga sangat menentukan kualitas intelektual seseorang. Ketika Euclid berusia muda ia belajar di Alexandria (Mesir) dan and Athena sebagai kota pelajar pada masa itu, ia kemudian menjadi direktur perpustakaan dan tentu ia telah membaca ratusan atau ribuan buku hingga bisa jadi hebat. Kesadaran untuk belajar di daerah yang berbudaya belajar juga tinggi sudah menjadi fenomena sekarang ini, misalnya ratusan dan malah ribuan pelajar tiap tahun berjuang untuk meraih kesempatan kuliah di universitas favorit di pulau Jawa. Selain itu kebiasaan/ kebutuhan membaca perlu ditingkatkan.
Pliny menjadi ilmuwan kuno yang hebat karena ia menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk belajar, menulis atau menyelidiki alam. Belajar seumur hidup (life long education) sudah dibuktikan oleh Pliny hingga menjadi orang yang hebat. Prinsip belajar seumur hidup yang didukung dengan kebiasaan senang menulis dan melakukan penyelidikan atau investigasi bisa membuat seseorang jadi ilmuwan hebat. Sementara itu memberikan ceramah atau berpidato juga bisa membuat seseorang menjadi hebat. Ini dibuktikan oleh Galen. Ia lahir di Pergamum, belajar di Smyrna, dan Alexandria, ia pergi ke Roma di mana ia memberi kuliah di teater umum.
Al-Kindi adalah bangsawan Arab yang suka belajar. Kunci kehebatannya adalah karena ia senang melakukan investigasi, menulis dan mempelajari berbagai macam disiplin ilmu. Ia mempelajari banyak ilmu seputar matematika, astronomi, optik, kedokteran, musik dan psikologi. Tokoh-tokoh hebat di masa lalu juga membaca dan mendalami buku orang orang hebat dari daerah asing. Ini sebagaimana dilakukan oleh Al-Rasi. Dia mengembangkan teori atom dari pemikiran filsuf Yunani Democritus.
Ibnu Sina, masa mudanya dihabiskan untuk belajar, menganalisa dan penyelidikan hingga ia menjadi hebat dalam banyak bidang ilmu pengetahuan dan seni. Seseorang bisa jadi hebat bukan karena belajar sendirian tetapi karena juga mencari inspirasi dan motivasi dari orang hebat lain. Al-Biruni menjadi hebat dan ia juga berkorespondensi dengan filsuf besar Ibnu Sina. Banyak orang menjadi hebat setelah melakukan banyak perjalanan/ penjelajahan (tidak menetap di rumah saja) dan menguasai banyak bahasa asing. Al-Biruni melakukan banyak perjalanan dan ia pergi ke India. Ia menguasai banyak bahasa seperti bahasa Turki, Persia, Sansekerta, Ibrani dan Arab. Al-Biruni menjadi penterjemah yang paling penting atas bahasa buku-buku atau ilmu pengetahuan dalam bahasa India. Moga-moga cara dan gaya hidup tokoh-tokoh hebat di atas dapat memberi kita semangat dalam belajar. Sejarah dan kisah mereka dapat dibaca pada: http://www.hyperhistory.com
Oleh: Marjohan, M.Pd