Blog

Apa kata Budayawan dan Seniman tentang keadilan ?

Emha Ainun Najib
“Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca Al-Quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran”.

WS Rendra
“Di dalam kenyataan sosial politik bisa di atur, tapi dari segi hukum seharusnya lebih jelas. Ada istilah orang bilang tempuk saliro terhadap orang lain. Tapi hal ini tidak berlaku buat orang kaya dan berkuasa. Ada satu aksi yang diterangkan atau disosialisasikan oleh seni yang bisa menyentuh hati nurani dan diikuti juga dengan demonstrasi”.

Taufiq Ismail
“Negeri kita sudah luar biasa rusak, jadi perlu di selamatkan. Tugas komisi yudisial sungguh berat.”

Mohamad Sobari
“Mafia peradilan menjadi sesuatu yang sengaja atau diwariskan melalui wadah tertentu di lembaga peradilan. Ini membuat lembaga peradilan yang tadinya memperjuangkan hak rakyat malah membuat rakyat tercekik. Akhirnya, pada tahapan tertentu, harapan masyarakat untuk mendapatkan keadilan pun menjadi berkurang dan timbul ketakutan justru nanti menjadi korban”.

Franky Sahilatua
“Sebagai seniman, saya akan bersusaha semampu saya unrtuk menciptakan Indonesia damai itu sebagai suatu kenyataan. Tetapi yang menggemgam undang-undang itu kan kaum politik. Maka seniman hanya bisa menyampaikan seruan moral dan hal ini sering di tafsirkan tidak efektif”.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

kejujuran adalah bekal hidup yang sebenarnya... jujur kepada diri sendiri, jujur kepada orang lain... so pasti jujur kepada Allah Swt...

Posting Komentar

Buku Tamu

:Wikimu - bisa-bisanya kita.../ Gelang merah untuk anak Indonesia

Bening CS© 2011 Design by Insight