Oleh Denny MR
Industri musik Indonesia sedang terhuyung-huyung. Dalam tiga tahun terakhir penjualan fisik kaset dan CD memperlihatkan grafik penurunan yang tajam. Selamat tinggal saja cerita band yang mampu menjual album hingga jutaan keping. Fenomena indah itu sekarang tinggal kenangan. Berbagai kenyataan pahit telah merampas lahan mereka. Situasi ekonomi yang tak kunjung menggembirakan, berubahnya perilaku konsumen akibat trend bisnis digital dan, ini yang menjebalkan, ulah pembajak yang semakin menggila. Ketiga faktor tersebut secara kompak menghajar industri musik tanpa ampun. Perhatikan daftar korbannya. Pada tahun 2005 Ada Band masih mereguk madu royalti dari 1 juta keping hasil penjualan Heaven Of Love. Jumlah tersebut menyusut pada Romantic Rhapsody menjadi 708.000 keping. Padahal album ini sempat melejitkan "Karena Wanita (Ingin Dimengerti)", sebuah pembelaan terbuka mereka terhadap kaum wanita. Sayang, nasib Ada Band sendiri tak ada yang sanggup membela. "Sekarang dua ratus ribu (keping) aja nggak sampai," keluh Adam Anugerah, managernya.
read more
0 komentar:
Posting Komentar