Berikut adalah bagian-bagian serta beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menulis feature
1. Judul.
Judul sebuah feature memiliki peran cukup besar dalam menarik minat pembaca membaca feature tersebut. Oleh karena itu judul hendaknya memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
1. Atraktif (menarik perhatian) namun tidak bombastis
2. Memuat inti terpenting dari tulisan
3. Komunikatif, mudah dipahami, jelas, ringkas, padat dan sederhana
4. Logis, dalam artian bersifat pasti dan dapat dipercaya.
2. Lead / Pembukaan.
Setelah judul, bagian selanjutnya yang juga berfungsi sebagai penarik minat pembaca adalah lead / pembukaan. Lead merupakan kunci, apakah tulisan kita akan dibaca atau dihiraukan pembaca. Selain itu, sebuah lead bagi penulis juga membantu dalam menulis isi feature selanjutnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat lead:
1. Lead harus ringkas dan tidak bertele-tele, selain juga singkat, tepat, enak dibaca dan menarik
2. Gaetlah pembaca sejak awal kata. Tentukan mana kata yang lebih mampu menyeret perhatian ke kata selanjutnya
3. Gunakan kata-kata aktif. Dalam artian, kata-kata itu harus dinamis, menunjukkan adanya gerakan dan tidak diam karena kalimatnya yang pasif. Kata kerja adalah contoh kalimat aktif, sama halnya dengan kata yang berawalan "me". Sedangkan kata yang berawalan "di" umumnya dipakai untuk menunjukkan kalimat pasif, karena itu sedapat mungkin harus dihindari. Kata sifat juga dapat digunakan untuk mempercantik dan memberi nafas dalam membuka sebuah feature.
4. Jangan sekali-kali membuka sebuah feature dengan kalimat seperti "Dalam rangka...", "Setelah itu...", "Pada suatu hari.." dan kalimat sejenisnya.
3. Body / Isi.
Body / isi feature dibuat sebagai langkah kelima, setelah topik, tema, lead, dan kerangka. Bagi seorang penulis pemula, kerangka / outline sangat penting sebagai semacam pedoman dalam menuliskan isi. Bahkan bisa dikatakan, saat Anda telah menyelesaikan sebuah outline, sama artinya dengan Anda menyelesaikan 50% tulisan. Semakin rinci outline yang Anda buat, makin mudah pula Anda menuangkan gagasan-gagasan dan data-data tersebut ke dalam tulisan.
Setelah outline selesai dibuat, aturlah semua gagasan dan data tadi ke dalam beberapa bab secara merata. Jika satu bab ternyata mempunyai data yang terlalu banyak sementara bab lain memiliki data yang terlalu sedikit, pangkaslah data yang berlebihan itu dan carilah data baru untuk bab yang masih kekurangan data tadi.
Beberapa syarat untuk membuat body yang baik:
1. Merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Judul, pembukaan, isi dan penutup harus merupakan kesatuan yang tak terpisahkan, oleh karenanya hubungan antar alinea harus mengalir secara sistematis dan tidak dapat dipenggal-penggal.
2. Adanya penekanan. Masing-masing bagian, antara lead, bab dalam body dan penutup selayaknya mendapat perhatian sama. Semuanya memiliki intinya sendiri.
3. Adanya transisi. Transisi atau sepatah dua patah kata penghubung hendaknya selalu ada di antara lead dan isi, dan juga antara alinea satu dengan yang lainnya. Transisi berguna untuk memperlancar dan memudahkan pembaca menelusuri tulisan yang dibacanya. Kalimat-kalimat seperti: "Selain itu..", "Sementara itu..", "Lain halnya dengan..", "Sore harinya..", "Tidak jauh dari situ..", "Bung Anton berpendapat lain lagi.." adalah contoh transisi.
4. Fokus.
Fokus berguna dalam mendukung topik atau tema yang kita sampaikan agar tetap berjalan di jalur yang seharusnya. Pastikan agar fokus anda tidak melenceng, dalam artian tidak memuat informasi yang tidak berhubungan dengan tema atau sumber informasi yang tidak kompeten.
5. Penutupan.
Mengakhiri tulisan bisa mudah namun bisa juga tidak. Pada hakekatnya, penutup mempunyai peran penting dalam menentukan kesan akhir yang diperoleh pembaca. Oleh karena itu, seperti halnya lead, penutup juga harus dibuat semenarik mungkin. Ingatlah bahwa dalam penulisan feature, bagian pembuka / lead serta penutup adalah bagian yang mengembang atau berisi hal-hal yang penting.
by Salwanto
0 komentar:
Posting Komentar