Nyeri atau peradangan (inflamasi) di sekitar persendianseperti tumit, lutut, pergelangan tangan, bahu, atau siku sering dialami orang bahkan atlet-atlet bertubuh prima. Gejala-gejala ini muncul karena berbagai sebab seperti perkapuran (penimbunan kalsium) di sekitar persendian dan inflamasi jaringan pengikat antara otot dan tulang (tendonitis). Keluhan pada persendian juga terjadi karena osteoarthritis yang merupakan pengeroposan tulang rawan yang seharusnya melapisi ujung-ujung tulang sebagai peredam goncangan (shock absorber) agar dua tulang tidak saling bergesekan.
Tendonitis umumnya disebabkan karena persendian terlalu sering digunakan dalam aktivitas yang dilakukan berulang-ulang seperti bermain tennis, berenang, dan sebagainya. Maka tidak mengherankan jika atlet-atlet muda pernah mengalami tendonitis. Tendonitis biasanya terjadi pada orang-orang tua karena penurunan elastisitas otot dan tendon (jaringan pengikat otot dan tulang).
Keluhan persendian lain adalah plantar fasciitis yang menyebabkan kesakitan di tumit dan telapak kaki ketika melangkah. Plantar fasciitis adalah inflamasi jaringan tebal dan berserat pada telapak kaki yang menghubungkan tumit dan jari-jari kaki (plantar fascia). Jaringan ini berfungsi sebagai shock absorber di telapak kaki ketika berlari atau berjalan. Jaringan tebal ini bisa robek dan meradang jika tegangan dan beban yang ditahannya terlalu berat seperti saat berlari atau berjalan jarak jauh untuk waktu yang lama, terlalu lama berdiri, dan kelebihan berat badan karena kegemukan atau kehamilan. Plantar fasciitis juga terjadi karena arthritis atau penuaan yang mengendurkan jaringan plantar fascia. Resiko terserang plantar fasciitis meningkat karena salah mengenakan sepatu sehingga kaki dipaksa bekerja pada posisi tidak normal untuk waktu lama. Plantar fasciitis biasanya disertai dengan tonjolan – tonjolan perkapuran yang tajam (jalu) di sekitar tulang tumit sehingga menambah rasa nyeri.
Osteoarthritis (OA) bisa terjadi karena usia (penuaan), faktor keturunan, rematik, gangguan metabolisme, kegemukan, gangguan hormon, dan kecelakaan atau stres mekanik yang merusak persendian. Osteoarthritis menyebabkan tubuh untuk merespon dengan melepaskan zat kimiawi yang merangsang pembentukan tulang baru untuk mengatasi kerusakan tulang rawan. Respons ini memunculkan penebalan atau tonjolan tulang yang tak teratur atau disebut perkapuran. Perkapuran mengganggu jaringan di sekitarnya dan menimbulkan rasa nyeri.
Berbagai cara bisa dilakukan untuk meminimalkan resiko terserang gangguan-gangguan persendian seperti mencegah kegemukan, melakukan pemanasan sebelum berolah raga, mengikuti teknik-teknik berolah raga yang baik dan benar, tidak memaksakan diri untuk melakukan aktivitas fisik yang berbahaya atau di luar kemampuan, mengenakan alas kaki yang nyaman, dan mengonsumsi suplemen kesehatan seperti glucosamine dan chondroitin untuk menjaga kondisi prima persendian.
Bagi para penderita gangguan persendian tersedia beberapa cara tradisional seperti minum obat anti nyeri, injeksi steroid (injeksi cortisone atau corticosteroids), fisioterapi, pendinginan dengan es, atau bahkan operasi. Selain hasilnya belum tentu memuaskan, beberapa cara-cara ini bisa menimbulkan efek samping. Injeksi steroid hanya mampu membebaskan Anda dari rasa nyeri untuk sementara waktu. Institut Kesehatan Nasional AS (www.nlm.nih.gov/medlineplus) mengingatkan bahwa injeksi yang dilakukan berulang kali bisa menimbulkan pengeroposan tulang dan kerusakan tulang rawan serta jaringan-jaringan pengikat di sekitar persendian seperti tendon dan plantar fascia.
Penanganan dengan cara operasi mempunyai keberhasilan 50% dan beresiko komplikasi, masa penyembuhan lama, masalah dengan luka operasi, dan infeksi. Biaya operasi mahal dan harus dilakukan di rumah sakit sehingga pasien harus menginap di rumah sakit. Operasi biasanya dilakukan sebagai pilihan terakhir jika rasa sakit sudah tidak terkendali dan penyembuhan non-operasi sudah gagal.
Lalu penanganan apa yang mutakhir, aman, ekonomis, dan tanpa efek samping? Jawabannya adalah gelombang kejut yang dipancarkan dari luar tubuh atau disebut Extracorporeal Shock Wave Therapy(ESWT) yang diciptakan di Jerman dan dipakai di AS setelah disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Di AS) pada tahun 2001. Awalnya mesin ini dipakai untuk memecahkan batu ginjal. Namun penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa alat ini ternyata bisa menangani gangguan persendian. Gelombang kejut yang dihasilkan ESWT merangsang perbaikan aliran darah ke daerah persendian yang mengalami peradangan sehingga membantu menghilangkan rasa sakit. ESWT meningkatkan ambang batas rasa sakit. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa perkapuran seperti jalu pada tumit terkikis dengan ESWT.
Di AS, ESWT adalah pengobatan alternatif untuk osteoarthritis sebelum pasien terpaksa dioperasi. “Banyak pasien yang telah mencoba terapi tersebut dan berhasil diatasi hanya dalam waktu yang tak lama,” ujar George Theodore MD, seorang ortopedis dari Massachusetts General Hospital di Boston, AS. ESWT telah dipakai di seluruh dunia.
ESWT pasien tidak perlu rawat inap. Pasien bisa beraktivitas seusai terapi tanpa gangguan. Kelebihan lain, hasil terapi bisa bertahan selama beberapa tahun tanpa pengulangan. ESWT tidak rumit. Pasien menjalani pemotretan roentgen terlebih dahulu pada titik-titik sendi yang nyeri. Waktu terapi hanya 30 – 45 menit. Jumlah terapi tergantung pada berat ringannya kasus. Kesembuhan optimal bisa hanya melalui dua atau tiga kali terapi.
Gangguan persendian dapat terjadi pada siapa saja dan karena berbagai sebab. Menjaga tubuh seperti mengonsumsi makanan bergizi, mencegah kegemukan, dan berhati-hati dalam beraktvitas fisik seperti berolah raga dapat mengurangi resiko gangguan persendian. ESWT merupakan solusi yang efektif dan aman bagi Anda yang menderita gangguan persendian seperti osteoarthritis atau plantar fasciitis.
Silvan Prayogo, BSc. Biochemistry & Mol. Biology, MSc. Biotechnology
Coba Slot Online Demo PG Soft Yang Mengasyikan
2 tahun yang lalu
1 komentar:
ESWT tersedia di Mitra Laboratorium Klinik di Jl. Stadion Selatan 11, Semarang. Tel: 024-8444149 atau 024 - 8316334. Email: mitralab@gmail.com. Website: www.mitralab.com atau www.mitralab.com/home_indo.html
Posting Komentar