Posisi seseorang menjadi penulis, apalagi berkaliber propinsi, nasional atau berkaliber dunia, adalah cukup mulia. Lewat tulisannya, penulis bisa mengubah pola fikiran seseorang menjadi lebih berbudaya. Seorang penulis juga berjasa karena bisa memperkenalkan opininya, dirinya dan daerahnya kepada pembacanya di berbagai tempat. Pada zaman setelah kemerdekaan Indonesia, orang-orang di Negara tetangga bisa jadi mengenal daerah Minang, Danau Maninjau atau kota Padang melalui karya sastra Buya Hamka.
Menjadi penulis mempunyai arti tersendiri. Walau penulis sudah lama meninggal namun nama dan karyanya bisa selalu dikenang, misal seperti William Shakespeare dan Khalil Gibran, mereka telah lama tiada namun karya sastranya tetap menjadi kupasan orang di berbagai tempat di dunia. Selanjutnya bahwa profesi menulis tidaklah menjadi dominasi kaum pria, wanita pun bisa menjadi penulis hebat berkaliber dunia, seperti halnya Jk Rowling.
Sekali lagi bahwa banyak orang di dunia yang kenal dengan nama “ Shakespeare” atau William Shakespeare. Ia dilahirkan tahun 1564 di Stratford-on-Avon, Inggris. Ia sendiri tidak sempat kuliah di perguruan tinggi. Di usia muda ia sudah merasakan suka duka kehidupan. Ia menikah dalam usia muda dan punya tiga anak, namun ketiga anaknya meninggal dalam usia muda. William terbiasa menuliskan perasaan dan pengalaman hidupnya, termasuk pengalaman orang-orang yang dia temui. Kebiasaan melakukan proses kreatif dalam menulis membuat tulisannya makin tajam dan alur bahasanya makin menarik untuk dibaca. Menulis sudah menjadi kesukaanya dan dalam usia tiga puluh Shakespeare sudah menunjukkan keberhasilan dalam menulis.
Kahlil Gibran lahir di Beshari, Lebanon, 1883. Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya- cultural schock, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain. Namun proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut.
Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Ia merasakan bagaimana tirani (kejamnya) perlakuan pemerintahan pada rakyat dan bagaimana munafiknya sebuah organisasi sosial , kemudian bagaimana peran kaum wanita Asia Barat yang cuma sekadar sebagai pengabdi- posisinya terpinggirkan selalu. Ini semua mengilhami cara pandangnya Gibran yang ia tuangkan ke dalam tulisannya. Ia kemudian pergi lagi ke Amerika dan saat jauh dari tanah kelahiran, ia dapat menulisnya dari jauh- yang ia paparkan adalah segala sesuatu yang kontra dari sudut sudut budaya. Ia menulis dengan tokoh/ orang-orang yang gemar melakukan korupsi dan juga tulisan tentang pembebasan orang-orang yang tertindas.
Suka duka yang ia lalui dan tragedi yang terjadi dalam keluarganya (kematian familinya oleh penyakit Tuberklosa) juga membuat pengalaman emosi dan rohaninya makin menumpuk. Ia pun menulis pengalaman- pengalaman bathinnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya- menulis dalam Bahasa Inggris. Diam-diam dalam hatinya, Gibran ternyata mengagumi kehebatan budaya positif dari Barat. Karya pertamanya dalam bahasa Inggris, “The Madman”, “His Parables and Poems”.
Novel Harry Porter lebih terkenal dari nama pengarangnya. Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling lahir di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris, 1965. Ia menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar "New York Times best-seller". Rowling lulusan Universitas Exeter, Rowling pindah ke Portugal pada tahun 1990 untuk mengajar Bahasa Inggris- menjadi guru. Di sana ia menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuannya, Jessica dilahirkan pada tahun 1993. Setelah perkawinan pertamanya berakhir dengan perceraian.
Tentu saja perceraian itu membuat perasaannya gundah dan Rowling pindah ke Edinburgh bersama dengan anaknya. Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi keluarganya. Semasa hidup dalam kesulitan, membuat pengalaman batin Rowlin makin kaya. Sebagai guru Rowling selalu bersifat kreatif dan ia mulai menulis sebuah buku. Ia mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London.
Di penghujung Desember 2001, Rowling menikah dengan Dr. Neil Murray di Skotlandia. Rowling adalah penulis yang produktif dan terhitung telah menulis tujuh novel Harry Poter. Novelnya yang lain adalah “Harry Potter and the Order of the Phoenix (2003), menyusul Harry Potter and the Half-Blood Prince (2005) dan Harry Potter and the Deathly Hallows (2007)”.
Kenapa tiga penulis di atas bisa produktif dalam menulis ? Jawabnya adalah karena mereka mampu memanfaatkan pengalaman hidupnya dan mengolahnya/ memaparkannya ke atas kertas secara kreatif. Jika berbicara tentang topik menulis kreatif maka, ternyata juga banyak penulis kreatif dari negara kita, seperti Andreas Hirata si penulis novel Laskar Pelangi. Dulu ada lagi penulis muda seperti Zara Zetira, Hilman penulis Lupus, La Rose dan lain-lain.
Naning Pranoto dengan bukunya yang berjudul “Creative Writing – 72 Jurus Seni Mengarang (Jakarta: PM Pustaka, 2004)” juga bisa disebut sebagai pakar penulis kreatif. Dia menekuni dunia creative writing, sekaligus secara formal belajar mengenai bidang menulis dan sebelumnya ia juga bekerja sebagai wartawan majalah Mutiara dan Kartini. Ia juga telah menulis sekitar 15 novel dan juga menulis buku non fiksi. Ia juga rajin sebagai salah satu pakar penulisan yang aktif membagikan ilmunya melalui berbagai workshop penulisan kreatif. Tampaknya, latar belakangnya sebagai jurnalis serta kekayaan imajinasinya memungkinkan untuk kreatif dalam menulis.
Proses kreatif menulis seseorang sebenarnya bisa menjadi pengalaman bagi penulis lain-penulis pemula. Pelatihan untuk menjadi penulis kreatif sangat berguna untuk meningkatkan kualitas tulisan para penulis muda. Karena siapa saja bisa menulis asalkan ia mau dan disiplin dalam menulis, serta tahu apa yang mau ditulisnya. Salah satu persyaratan untuk menjadi penulis yang berkualitas tentu saja harus banyak membaca. Namun untuk penulis pemula, cukup tulis menulis dari pengalaman-pengalamannya atau impian-impiannya dan sebagainya.
Menjadi penulis kreatif itu banyak manfaatnya. Menulis berguna untuk mengekspresikan butir-butir pemikiran, ide-ide atau gagasan untuk menjadi inspirasi pembacanya. Menulis juga sebagai terapi jiwa—semacam pelepasan. Banyak orang yang berbagi problem (curhat) dengan buku diary-nya dan akhirnya tulisannya bisa memberikan pencerahan.
Minat menulis masyarakat kita- terutama kaum remaja dan pelajar- dewasa ini sudah meningkat. Internet bisa digunakan sebagai sarana untuk berkarya, dan mereka meng-upload tulisan sendiri apakah fiksi dan non fiksi pada blogging mereka sendiri (lewat wordpress, blogspot, yahoo dan lain-lain). Tulisan mereka juga bertebaran dalam koran dan majalah, tentu saja juga banyak tulisan mereka yang belum mereka publikasikan. Mempunyai teman untuk sharing (berbagi) dalam menulis bisa pula menjadi sumber inspirasi dan energi untuk terus menulis.
Memiliki blogging untuk tulisan pada internet sangat bermanfaat. Bahkan tidak sedikit yang meng-upload naskah pada blogging, bisa diterbitkan menjadi buku. Penulis sendiri juga mempunyai blogging pada blogspot dan sebuah penerbit dari Yogyakarta menjumpai naskah buku lewat blogging tersebut. Selanjutnya terjadi kontak perjanjian untuk menerbitkan buku penulis yang berjudul “School Healing Menyembuhkan Problem Sekolah”. Buku tersebut sangat tepat dibaca oleh masyarakat: orang tua, guru, masyarakat, pendidik di perguruan tinggi dan mahasiswa.
Tapi ada juga yang sekadar iseng-iseng dalam menulis. Mereka membuat blogging kemudian tidak menulis lagi dengan sejuta alasan: “tidak punya waktu atau tidak in the good mood”. Idealnya bahwa kalau memang mau menulis seharusnya tidak usah menunggu in the good mood. Soal waktu memang adalah alasan yang sudah klasik, “Wah saya sibuk, wah saya tidak punya waktu”. Pokoknya bisa dibuat seribu atau sejuta alasan dengan menggunakan kata kata “tetapi atau but”.
Dalam menulis ada juga yang menggunakan strategi “controversial”. Menulis itu tidak selalu membuat penulis jadi kaya. Buku penulis bisa jadi sangat menarik, namun saya sebahagian orang ingin memperolehnya secara “gratis”. Apakah ini sebagai efek dari fenomena gratis- Pendidikan Gratis, Biaya Obat Gratis, Kuliah gratis dan gratis…..gratis…..gratis yang lainnya. Penulis mungkin lebih mudah menjadi (agak) kaya dengan membuat kursus Bahasa Inggris, Kursus Bahasa Perancis atau bimbingan belajar, sehingga uangnya bisa diraup per minggu atau per bulan.
Menulis bagi penulis memberikan kepuasan batin tersendiri karena bisa berbagi opini dengan banyak teman dan punya banyak teman sedunia. Prospek menulis buka kadangkala kurang bagus . Sebab buku kadangkala kurang bagus promosi dan distribusinya. Kadang kala penerbit di Indonesia belum mau mengeluarkan dana untuk promosi, bahkan untuk meluncurkan atau launching saja tidak mau. Jadi, penulisnya mesti ikut aktif, kalau perlu membiayai peluncurannya. Namun jangan patah dalam menulis karena paparan pengalaman penulis ini.
Menulis kreatif dapat diawali dengan cara menulis apa saja. Menulis bisa ibarat membaca. Apa yang kita baca bisa menjadi sumber tulisan kita. Dan faktor yang berpengaruh pada produktivitas kita adalah karena penulis memang selalu terdorong untuk menulis, the strong will to do writing!
Menulis butuh ide, bisa jadi datang dari berbagai hal. Ide-idenya bisa bersumber dari perjalanan hidup (misal menulis novel atau cerpen) saat kita bertemu dengan berbagai manusia dengan berbagai karakter, “Saya hanya menulis apa yang saya tahu, saya lihat dan saya pahami”. Seorang penulis idealnya juga harus membaca biografi atau karya penulis lain. Maka kita bisa mencari karya dari penulis pemenang nobel sastra, seperti pengarang dari barat “Garcia Marquez, Toni Morrison, Gunter Grass, Hemingway, Fulker”, juga bisa dari pengarang Timur seperti Buya Hamka, Nawal El Sadawi yang feminis, dan lain-lain. Tapi idealnya kita baca karya penulis kaliber dunia.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan tentang bagaimana melakukan aktivitas menulis yang kreatif itu. Penulis punya pengaruh yang hebat dalam membuat daerah dan opininya dapat dikenal oleh masyarakat/ pembaca secara luas dan bertahan sampai bertahun-tahun. Menulis tidak hanya monopoli kaum pria namun wanita juga bisa menjadi penulis yang hebat. Pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain- tentang suka duka kehidupan - bisa menjadi bumbu atau inspirasi dalam menulis.
Tiap penulis tentu punya selera atau strategi sendiri dalam menulis, ada yang bercanda, bergurau, mengritik atau menulis secara kontroversi. Ada orang yang produktif dalam menulis- melalui sudut pandang yang kontra- misal menulis tentang budaya sendiri saat berada jauh dari kampung halaman. Semua penulis idealnya banyak bertukar fikiran, membaca karya dan fikiran orang lain- kalau boleh karya atau buku berkaliber dunia.
Menulis tidak langsung membuat seseorang jadi kaya, tapi menulis bisa menjadikan seseorang populer, punya banyak teman dan mendatangkan rasa puas tersendiri. Dari sudut akademik, kemampuan menulis sangat membantu. Kenapa ada mahasiswa dan sarjana yang terjebak dengan karakter negatif “copy paste, membuat karya tulis aspal- asli tapi palsu, melakukan plagiat atau memalsukan karya tulis orang lain yang sangat memalukan ” ? Kenapa cukup banyak mahasiswa setelah menyelesaikan semua mata kuliah terpaksa angkat kaki (drop out) dari universitas ? Salah satu penyebabnya adalah tidak mampu menulis proposal, menulis laporan skripsi, tugas akhir, tesis dan disertasi. Maka mereka yang menggeluti penulisan kreatif insyaallah akan terbebas dari masalah ini.
Dalam zaman ICT ini, dimana seseorang orang bisa menjadi lebih kreatif lagi- memanfaatkan account pada google, yahoo, hotmail, plasa, dan lain-lain, untuk menjadi bloggers. Mereka bisa membuat blogging melalui blogspot, wordpress, multiply, atau yang lain. Namun jangan melakukan proses kreatif setengah hati dengan alasan klasik “wah saya tidak punya waktu untuk menulis”. Menulis pada blogging bisa membuat kita jadi kreatif. Tulisan kita akan bermanfaat bagi orang lain dan bagi kita sendiri. Manfaat yang utama adalah adanya rasa puas dalam hati- punya banyak teman dan selalu memuat kita awet muda- muda pikiranya dan jauh dari kepikunan, karena otak atau fikirannya selalu bekerja dan bermanfaat bagi orang. Khairunnas anfahum linnas- manusia yang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Oleh: Marjohan, M.Pd